Dika Dan Serat Centhini

Pukul empat, alarm ponsel Dika berderit. Dika meloncat dan segera mematikan ponselnya. Aku terbangun oleh loncatan Dika. Lelaki Ajaibku tersenyum kemudian mengecup keningku. “Selamat pagi, Cahayaku..." bisiknya. “Pagi Cappuccinoku..." balasku. “Nyenyak tidurnya?" “Dik, Sherly koq lemes banget gini ya?" “Hihi… mimpi apaan semalam?" “Mimpi? Dika pasti tidak tidur lagi ya?" “Gimana mau tidur, lengan Dika … Lanjutkan membaca Dika Dan Serat Centhini

Dika Dan Rahasia Wanita

DIARY SHERLY : MY LOVELY CAPPUCCINO #22 Seharian kami menghabiskan waktu mengelilingi Negeri Castle Dika. Sore harinya kami beristirahat. Setelah makan malam, Dika minta ijin untuk bicara dengan Bapaknya sebentar. Sementara itu, Dika memintaku untuk istirahat dan menunggunya di kamar. Dalam keheningan di kamar Dika, yang terlintas adalah album foto-foto Dika bersama Bidadari-Bidadari dari masa … Lanjutkan membaca Dika Dan Rahasia Wanita

Negeri Castle Dika

DIARY SHERLY : MY LOVELY CAPPUCCINO #20 Sore itu, Dika mengajakku melihat senja. Ah, senja, semenjak bersama Dika, aku jadi menyukai senja. Romansa senja tak akan pernah ada habisnya sekedar untuk dijadikan cerita. Juga Dika bersama senjanya. Di teras depan rumah, Dika mengajakku duduk menanti senja. Hanya berdua, dengan dua cangkir cappuccino menemani senja kami … Lanjutkan membaca Negeri Castle Dika

Bunda Dika

DIARY SHERLY : MY LOVELY CAPPUCCINO #20 Malam beranjak pagi ketika alarm pada ponsel Dika berderit membangunkan lelap tidurku. Alarm wajib ala Dika, itu artinya, pukul empat, saatnya memulai sebuah hari. Belum juga kesadaranku kembali, justru kudapati Dika memeluk dan menggenggam jemari tanganku dalam lelap tidurnya. Genggaman Dika begitu erat hingga aku tak dapat bergerak. … Lanjutkan membaca Bunda Dika

Rendezvous

DIARY SHERLY : MY LOVELY CAPPUCCINO #19 Hari-hari ini adalah tentang nostalgi, tentang kembali setelah sekian lama pergi. Hari-hari ini adalah tentang mengenang masa silam, sepenggal masa dalam hidup seorang Dika, yang mendasari dan menjadikannya ada seperti Dika yang kukenal saat ini. Hari-hari ini adalah tentang penebusan atas kesalahan masa lalu yang pernah Dika perbuat. … Lanjutkan membaca Rendezvous

Senja Di Kota Lama

DIARY SHERLY : MY LOVELY CAPPUCCINO #18 Hari ini aku jadi sedikit mengerti, sebesar itulah cinta Dika pada Hayu, hingga Lelaki Ajaibku begitu rapuh ketika mereka berpisah. Hari ini pula aku jadi paham, sebesar itulah arti seorang Bidadari Putih bernama Mei Lan atau biasa dipanggil Meme di mata Dika. Begitu berartinya Meme dimata Lelaki Ajaibku, … Lanjutkan membaca Senja Di Kota Lama

Bidadari Putih Bermata Sipit

DIARY SHERLY : MY LOVELY CAPPUCCINO #17 Hari telah beranjak senja ketika kami memasuki gerbang Kota Lama. Di depan bangunan tiga lantai, tepatnya di seberang sungai yang membelah jalan itu, Dika menepikan mobil. Bangunan-bangunan kuno banyak berjajar sepanjang jalan itu. Tembok-tembok kokohnya seolah memakan bahu jalan. “Dari salah satu ruangan di kantor yayasan di sebelah … Lanjutkan membaca Bidadari Putih Bermata Sipit

Kota Lama

DIARY SHERLY : MY LOVELY CAPPUCCINO #16 Kedua bola mataku masih belum seutuhnya terbuka. Kusadari saat itu, mimpi indahku bersama Dika benar-benar terputus. Rasa-rasanya masih begitu enggan untuk segera turun. Kulihat sekelilingku sekali lagi. Mobil berhenti di depan sebuah rumah makan. Untuk sejenak waktu, kulihat Dika masih membuka ponselnya, membaca beberapa pesan yang masuk lalu … Lanjutkan membaca Kota Lama

Dika Dan Sejuta Lima Kisah Hidupnya

DIARY SHERLY : MY LOVELY CAPPUCCINO #15 Pagi yang sempurna. Hari yang istimewa. Setelah semua yang Dika lakukan untukku semenjak dini hari tadi, inilah saatnya bagiku untuk membalas semua kebahagiaan yang telah dipersembahkan olehnya. Mobil langsung memasuki jalan tol, perjalanan panjang hari itu pun dimulai. Aku sadar sepenuhnya, perjalanan kali ini akan menjadi sebuah perjalanan … Lanjutkan membaca Dika Dan Sejuta Lima Kisah Hidupnya

Pengagum Rahasia

DIARY SHERLY : MY LOVELY CAPPUCCINO #14 Setelah membereskan berkas-berkas dan mengurus perijinan cuti, segera kususul Dika yang sudah terlalu lama menunggu di kantin. Sepanjang lobi, beberapa perawat tampak terkejut memandangiku. Takjub mungkin, melihat potongan rambut baruku, mungkin juga terkesima karena aku tidak berseragam. Baru sekali ini aku ke klinik memakai baju casual. Ah, sudahlah, … Lanjutkan membaca Pengagum Rahasia